Karawang–Tinta Merah Net– Pemerintah daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang DPUPR Kabupaten Karawang dalam mendorong perekonomian dan kesejahteraan warga masyarakat, saat ini tengah gencar- gencarnya merealisasikan pembangunan infrastruktur dengan menyelenggarakan kegiatan proyek pembangunan peningkatan jalan, bukan hanya di wilayah Kabupaten / Kota saja, namun hingga ke wilayah Kecamatan dan pedesaan. Salah satunya adalah proyek peningkatan jalan poros, yang berlokasi di Dusun Krajan Desa Banyuasih Kecamatan Banyusari Kabupaten Karawang Provinsi Jawa barat.
Sabtu 26 Oktober 2024 melalui papan informasi Kegiatan diketahui, pelaksanaan proyek pembangunan peningkatan jalan poros rabat beton tersebut, dikerjakan oleh pihak penyedia jasa CV Ananda Resa dengan Volume, panjang = 157,00 M” – Lebar = 3,00 M” bersumber dana APBD Kabupaten Karawang tahun 2024, sebesar Rp 189.075.406,00 dan masa kontrak waktu pengerjaan 60 hari kalender. Namun sayangnya proyek pengecoran tersebut, diduga kerjakan “asal jadi” tidak sesuai dengan RAB dan spesifikasi teknis.
Pasalnya, selain tidak dipadatkan atau digilas oleh alat berat dalam proses pengerasannya, kemudian dari segi pembesian pun “dicurangi” karena terpantau dilokasi hanya ada beberapa rangkaian besi dowel saja.
ADE Warga Banyusari saat bertemu awak media dilokasi proyek mengeluhkan bahwa, Ia mengkhawatirkan kualitas kekuatan dari hasil pekerjaan proyek pengecoran tersebut,
“Kalau melihat dari proses awal dimulainya, tahapan pengerasan yang seperti ini. Batu base cross, hanya dihampar- hamparkan saja tidak ada proses penggilasan dan pemadatan dengan alat berat. Kami mengkhawatirkan hasil dari proyek pengecoran, rabat beton ini, akan cepat terbelah akibat adanya pergerakan tanah karena tidak ada proses pemadatan.
“terangnya
Mendapati adanya keluhan dari warga masyarakat dan demi berimbangnya pemberitaan, kemudian Wartawan mencoba menghubungi Pelaksana lapangan dari CV Ananda Resa bernama Wahyu melalui pesan WhatsApp untuk konfirmasi terkait penggilasan. /pemadatan dalam proses pengerasan proyek rabat beton dimaksud.
Selang beberapa menit, Pelaksana Wahyu membalas dengan nada seperti menghina dan melecehkan.
Dalam pesan Voice note nya Wahyu mengatakan.
“Dimana kesalahannya, proyek itu sudah sesuai spec. Nih kalau hidup itu harus pandai usaha / pintar cari uang, jangan mau minta -minta saja,. sampai tua juga bahkan sampai mati pun tidak akan ada kemajuan, disitu mah mau nya minta – minta terus. “ucapnya.
Demi mengetahui lebih jelas terkait dengan spesifikasi teknis proyek pengecoran tersebut, Wartawan meminta agar Wahyu sebagai pelaksana lapangan, mendatangkan tenaga ahli untuk menguji dan melakukan (MC. 0) mutual cek awal.
Sementara pengawas dari Dinas yang bertugas mengawasi keberlangsungan proyek pengecoran tersebut, belum berhasil ditemui untuk dikonfirmasi.
Dan untuk selanjutnya rekanan awak media berencana untuk melaporkan Wahyu Sebagai Pelaksana ke pihak yang berwajib Yang Udah Melecehkan Seorang Wartawan.(Red)