KARAWANG |Tinta Merah Net||Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 mendatang akan di lakukan secara serentak di setiap wilayah di Indonesia. Namun ada pembahasan menohok yang membuat geram warga netizen, seperti yang ramai jadi pembicaraan warga netizen di salah satu group Facebook KARIN (Karawang Info) yang membahas tentang pemasangan poster salah satu calon Bupati yang di pasang di pepohonan di sepanjang jalan baru Karawang, Jawa Barat.
Salah satu akun pengguna sosial media facebook dari postingannya A**ya Sal**a yang menyayangkan hal tersebut.
Dalam postingannya di tulis, (Kumaha rek mikanyaah karawang, pohon2 sepanjang jalan baru ampir kabeh dipakuan melaan gambar ieu-red) “Bagaimana mau sayang ke Kota Karawang, pohon di sepanjang jalan baru Karawang, hampir diberi paku semua hanya untuk pasang gambar ini.” Tulis netizen dalam postingannya.
Munculnya postingan tersebut tak sedikit pula warga netizen lain yang menyayangkan hal itu, mengingat masa Pilkada masih jauh. Dan beberapa warga netizen yang lainpun turut berkomentar tentang pembangunan di Karawang.
(Padahal Pilkada lila kne kunaon loba ni koskaritu-red) “Padahal Pilkada masih lama, kenapa banyak yang seperti itu.” Ungkap M***n J***a dalam komentarnya.
“Duh wa haji… ti awal rek nyalon ngadenge jalan tanggul deukeut imah rek diprioritaskeun , ayeuna geus rek nyalon deui gustiiiii…. tega wa hajiii.” Keluh sala satu netizen.
“Dimana mana ge sarua Ewh perubahan😅, amburadul karawang ayena.” Ucap S*****ka K*****a menambahkan.
Sementara dalam komentar F****i R D***a menyebut, walaupun sudah berganti pemimpin namun menurutnya tetap sama.
“Geus Baraha kali Ngalaman ganti pemimpin Angger Weh gning.” Ujarnya.
Akan tetapi menurut P****i K****n P****l mengatakan, bahwa ia ingin membuat postingan seperti itu namun merasa takut.
“Urg ge hayang mosting kieu, Ngan teu wani BISI aya Nu newak ku timsusna. Kuat raweuy tuda tatangkalan ku baliho.” Ungkapnya.
Menyikapi terkait adanya postingan yang di posting warga netizen di media sosial facebook KARIN (Karawang Info) tersebut diduga telah melanggar perarturan yang sudah di keluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum, sebagaimana yang sudah di jelaskan oleh Idham Kholik selaku Komisioner KPU RI yaitu tentang penerapan kampanye hijau pada saat peluncuran tahapan Pilkada serentak di Karawang (29/6/2024).
Menurutnya, bahwa penerapan kampanye hijau tersebut termasuk untuk menjaga keindahan lingkungan. sementara kampanye dengan merusak lingkungan akan berimbas pada sektor tersebut.
Adapun kampanye hijau yang dimaksud KPU RI tersebut seperti penggunaan bahan alat peraga yang ramah lingkungan, serta penempatannya, seperti tidak boleh memaku di pohon.
Apabila ditemukan peserta kampanye Pilkada Serentak 2024 yang memaku pohon untuk memasang alat peraga maka dapat ditindak oleh Bawaslu.
“Saya yakin dengan kesadaran yang tinggi untuk menjaga keindahan lingkungan dan menjaga kelestarian lingkungan, peserta Pilkada Karawang tidak melakukan hal tersebut, keindahan Karawang tanggung jawab kita semua,” ujarnya.
“Kampanye hijau dalam pilkada merupakan kebutuhan bersama, saya pikir ini aktualisasi dari prinsip ajaran etika dan semua agama mengajarkan tidak boleh memaku pohon karena bukan tempat untuk dipaku, sudah saatnya kita tunjukkan kampanye dalam pilkada ini jauh lebih beradab dan menjaga keindahan lingkungan,” Ungkap Idham Holik.
Sampai terbitnya tayangan berita ini belum ada pihak untuk coba mengklarifikasi terkait hal tersebut.
•Red