Walau Tak Dihadiri Pemkab, Refleksi Kirab Dan Napak Tilas Perjuangan Di Rengasdengklok Karawang Tetap Digelar, Ini Penjelasannya

0
24

Karawang~Tinta Merah Net~Ribuan masyarakat Karawang antusias mengikuti kegiatan kirab kemerdekaan dan pengibaran bendera merah putih yang digelar oleh gabungan komunitas bersama Acep Jamhuri di Rengasdengklok pada Jumat, 16/8/2024.

Acara tersebut diawali dengan melakukan Pawai Kirab Kemerdekaan oleh komunitas onthel, motor, mobil klasik, dan pers yang dimulai dari Islamic Center Karawang menuju Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok

Acep Jamhuri yang sekaligus Ketua DPC Pejuang Siliwangi Karawang menyampaikan, napak tilas ini sebagai bentuk dalam merefleksikan perjuangan dan kejadian di masa lalu sebelum detik-detik terjadinya kemerdekaan bangsa Indonesia.

“Jadi pengibaran bendera merah putih pertama kali itu dilaksanakan di Rengasdengklok pada 16 Agutus 1945,” kata Acep Jamhuri, Jumat, 16/8/2024.

Acep menjelaskan, pada saat itu pelaksanaan pengibaran bendera merah putih diiringi dengan pembacaan sholawat dan diakhiri menyanyikan Indonesia Raya.

“Tetapi kalau sekarang, kita akan membacakan sholawat pada saat pembawaan bendera menuju tiang, dan pada saat pengibaran bendera, akan diiringi dengan menyanyikan Indonesia Raya,” ujar Acep.

Ia memaparkan, kirab kemerdekaan dan pengibaran bendera ini harus menjadi agenda tahunan sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah.

“Sebagai penerus bangsa kita harus terus menapaki setiap jejak sejarah. Kita harus sampaikan kepada anak cucu kita bahwa kita harus terus menghormati perjuangan para pejuang kemerdekaan,” ungkap Acep.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Syuhada Wisastra, menuturkan, kirab kemerdekaan ini menjadi momen bersejarah karena Tugu Proklamasi Rengasdengklok merupakan tempat penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

“Kirab dan pengibaran bendera merah putih yang saat ini digelar, menjadi momentum untuk memperkuat semangat nasionalisme di kalangan masyarakat sekaligus sebagai simbol kebanggaan kita sebagai warga Karawang,” kata Syuhada.

Ia juga sangat mengapresiasi kehadiran Ketua DPC Pejuang Siliwangi Karawang Acep Jamhuri yang telah menyampaikan sejarah kemerdekaan dan peristiwa Rengasdengklok 16 Agustus 1945 yang sangat mendalam.

“Terimakasih kepada Pak Acep Jamhuri yang sudah berkenan hadir, beliau memang tokoh budaya yang harus kita contoh, karena Pak Acep Jamhuri selalu menghormati sejarah dan para pejuang-pejuangnya,” jelas Syuhada.

Namun, ia sangat kecewa karena kurangnya perhatian Pemerintah Daerah Karawang dalam pelaksanaan Kirab Kemerdekaan ini. Padahal, kata dia, moment ini merupakan tonggak sejarah perjuangan bangsa.

“Sebulan kami mengamati dari pemerintah daerah sendiri tidak ada kabar, jadi kami, dengan beberapa komunitas sengaja berembug, bahwa kegiatan ini perlu diadakan kembali, jangan sampai acara tanggal 16 ini hilang begitu saja. Makanya meskipun pemerintah daerah tidak bantu kita, kita tetap menjalankan acara ini. Dan ini adalah pesta rakyat,” tegas Syuhada.

Syuhada berharap kegiatan tahun depan bisa lebih baik lagi. Ia juga meminta agar masyarakat selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta lebih memaknai esensi kemerdekaan.

“Semoga kita bisa menjaga persatuan dan kesatuan ini, karena dulu perjuangan itu susah. Semoga tahun depan kita bisa menampilkan lagi lebih banyak kesenian Karawang, terutama Rengasdengklok,” tutup Syuhada.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini